Perkembangan Peserta Didik Universitas Terbuka Tugas Tutorial 2
1). Secara garis besar, aspek-aspek perkembangan
meliputi perkembangan fisik-motorik dan otak, perkembangan kognitif, dan
perkembangan sosio emosional. Secara umum, karakteristik perkembangan peserta
didik dibedakan seperti berikut.
Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada
anak usia sekolah menengah pertama ini, yaitu seperti berikut :
a. Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan
berat badan.
b. Mulainya ciri-ciri seks sekunder.
c. Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan
menyendiri dengan keinginan bersosialisasi, serta keinginan untuk bebas dari
dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
d. Senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai
etika antara norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
e. Mulai mempertanyakan secara efektif mengenai
eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan tuhan.
f. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
g. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap
perilaku diri sendiri sesuai dengan dunia sosial.
h. Kecenderungan minat dan pilahan karier reklatif sudah lebih jelas.
2). 1. Pengertian Nilai, Moral, dan Sikap
Nilai adalah ukuran baik-buruk, bener-salah,
boleh-tidak boleh, indah-tidak indah suatu perilaku atau pernyataan yang
berlaku dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu
perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya.
Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
objek sebagai penghayatan terhadap objek tertentu.
2. Karakteristik Nilai, Moral dan Sikap SMA/Remaja
Michael mengemukakanlimaperubahan dasar dalam moral
yang harus dilakukan oleh remaja:
1. Pandangan Moral Individu makin lama menjadi
lebih abstrak
2. Keyakinan Moral lebih berpusat pada apa yang
benar dan kurang pada apa yang salah
3. Penilaian moral yang semakin kognitif mendorong
remaja untuk berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang di
hadapinya.
4. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral menimbulkan ketegangan emosi.
3). a. Jenis dasar kemampuan seseorang.
Setiap orang dianugerahkan kemampuan yang berbeda.
Kemampuan yang terus diasah akan menjadi kelebihan seseorang.
b. Lingkungan tempat tinggal.
Lingkungan yang kurang kondusif untuk mengembangkan
diri akan menjadi penghambat bagi seseorang untuk maju.
c. Kekuatan fisik.
Setiap orang memiliki kekuatan fisik yang berbeda,
namun hal ini tidak menjadi tolok ukur perkembangan dan kesuksesan seseorang.
Untuk kuat secara fisik, kita dapat berolahraga dan latihan beban secara rutin.
d. Ketahanan mental.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan
fisik. Pikiran seseorang akan mempengaruhi aktivitas dan kinerja
sehari-harinya. Memulai hari dengan pikiran yang positif merupakan hal kecil
yang dapat dilakukan untuk menambah semangat seseorang.
e. Motivasi untuk berkembang.
Setiap orang memiliki motivasi dan keinginan yang
berbeda untuk berkembang.
f. Model peran.
Manusia cenderung untuk mengikuti tabiat orang-orang di sekitarnya dan mencari seorang "model" yang dapat ditiru untuk pengembangan diri. Untuk itu, kita perlu berada di sekitar orang-orang yang bersikap baik dan cerdas agar bisa berkembang.
4). a. Pertumbuhan fisik serta perkembangan
intelektual.
pada usia sekolah menengah anak berada pada masa
remaja atau pubertas atau adolesen.
meskipun perkembangan aspek aspek keperibadiaan
telah diawali pada masa masa sebelum nya, puncaknya dikatakan terjadi pada masa
ini sebab setelah melewati masa ini remaja telah berubah menjadi seorang dewasa
yang boleh dikatakan telah terbentuk suatu pribadi yang relatif tetap. sebagai
pendidik, anda perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi pada siswa
sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan siswa. misalnya,
pada siswa usia sekolah menengah suasana hati yang semula riang gembira bisa
secara mendadak berubah menjadi rasa sedih.
b. pertumbuhan fisik atau jasmani
perkembangan yang cukup pesat dan nampak dari luar
adalah perkembangan fisik. pada masa remaja, perkembangan fisik mereka sangat
cepat dibandingkan dengan masa masa sebelumnya.
postur anak anak remaja awal nampak tinggi tinggi,
tetapi kurus.
pada usia 11 - 12 tahun tinggi badan anak laki laki
dan wanita tidak jauh berbeda.
pada usia 12 - 13 tahun pertambahan tinggi badan
anak wanita lebih cepat dibandingkan dengan anak laki laki.
perubahan nya sangat cepat dalam tinggi ini tidak
berjalan sejajar dengan kekuatan dan keterampilannya.
selain terjadi pertambahan tinggi bada yang cepat
pada masa remaja juga terjadi perkembangan seksual yang cepat pula.
perkembangan seksual ditandai dengan munculnya ciri
ciri kelamin primer dan sekunder.
pada awal masa remaja anak wanita mulai mengalami
menstruasi dan laki laki mengalami mimpi basah.
ciri ciri kelamin sekunder berkenaan dengan tumbuhnya bulu bulu pada seluruh badan, berubahnya suara terutama pada remaja laki laki, membesarnya buah dada pada remaja perempuan, dan tumbuhnya jakun pada remaja laki laki.
5). 1. Kebutukan berprestasi mengacu pada dorongan
untuk mencapai hasil sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang sangat berarti,
mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang
rumit dan menjelaskan sesuatu lebih baik dari yang lain.
2. Kebutuhan rasa hormat (deference). Kebutuhan
rasa hormat mengacu pada dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain,
menemukan apa yang diharapkan orang lain, mengikuti perintah dan apa yang
diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil
pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, menyesuaikan diri pada
kebiasaan dan menghindari hal-hal yang tidak biasa, serta menyerahkan kepada
orang lain untuk mengambil keputusan.
3. Kebutuhan keteraturan (ordere). kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk melakukan pekerjaan secara rapi dan teratur,
membuat rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam
berbagai hal, serta memelihara segala sesuatu agar tetap rapi dan teratur.
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition).
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi
pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata-kata
yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain,
membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal-hal yang
menggelikan.
5. Kebutuhan otonomi (autonomy). Kebutuhan otonomi
mengacu pada dorongan untuk menyatakan kabebasan diri dalam berbuat atau
mengatakan apa pun, bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak
dapat dilakukan orang lain, serta menghindari pendapat orang lain.
6. Kebutuhan afiliasi (affiliation). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan,
mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membantu kawan
sebanyak mungkin, serta menjalankan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception). Kebutuhan
ini mengacu pada dorongan untuk menganalisis motif dan perasaan sendiri,
mengamati orang lain dan memahami perasaan orang lain, menempatkan diri
ditempat orang lain, menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang
tingkah lakunya dan bukan apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang
lain, menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan menafsirkan apa yang
bakal dilakukan orang lain.
8. Kebutuhan berlindung (succorance).
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari
orang lain, memahami masalah pribadinya, menerima belaian kasih sayang orang
lain, mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan, dan mengharapkan maaf
dari orang lain apabila sakit.
9. Kebutuhan dominan (dominance). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk membantah pendapat orang lain, ingin menjadi
pemimpin kelompok, mengambil keputusan dengan mengatas namakan kelompok,
menetepkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain
agar mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan mengarhkan kegiatan yang
lain, dan mendiktekan apa yang harus dikerjakan oramg lain.
10. Kebutuhan merendah (abasement). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru, menerima
cercaan atau celaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat
keliru, menghindar dari perkelahian, mengakui akan kekeliruannya, dan merasa
rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain.
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance).
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan,
membantu yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan
simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati pada
orang lain, memberikan simpati kepada yang terluka atau sakit serta
memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain.
12. Kebutuhan perubahan (change). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui
kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin,
makan ditempat yang berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang
berpindah-pindah tempat, serta berpartisipasi dalam kebiasaan baru.
13. Kebutuhan ketekunan (endurance). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk bertahan pada suatu pekerjaan hinggah selesai,
merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas
tertentu, bertahan pada penyelesaian masalah atau teka-teki, bertahan pada
suatu pekerjaan dan tidak akan beralih sebelum selesai, tidur larut malam untuk
menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan tanpa
menyimpang, serta menghindari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas
lain.
14. Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality).
Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang
berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang berlawanan
jenis kelamin, jatuh cinta kepada jenis kelamin yang lain, mengagumi bentuk
tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca
buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, serta mendengarkan atau
menyampaikan cerita lucu tentang seks.
15. Kebutuhan agresi (aggression). Kebutuhan ini
mengacu pada dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan
pandangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara
terbuka, mempermainkan orang lain, serta melukai perasaan orang lain.
mantap gannnn
BalasHapus