CONTOH MAKALAH BANK DAN PERPAJAKAN PEMALSUAN UANG

Pendahuluan
Keadaan ekonomi di Indonesia belum juga memperlihatkan kondisi yang membaik. Bahkan bila diamati, justru semakin parah. Kondisi tersebut menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan dana. Akibatnya, perusahaan-perusahaan tersebut terpaksa merumahkan sebagian karyawannya (PHK) untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan operasional. Ada diantara mereka (karyawan yang diPHK) yang mendapatkan pekerjaan baru, namun ada sebagian yang tidak mendapatkan pekerjaan baru. Sehingga, mau tidak mau menjadi pengangguran. Tentu saja hal tersebut akan menambah angka pengangguran di Indonesia.
Pada tahun 2007, jumlah pengangguran di Indonesia sudah mencapai 9,7 % dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2008, pemerintah berusaha untuk mengurangi jumlah pengangguran dari 9,7 % (2007) menjadi 8,9 % (2008). Upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah yaitu pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan dengan memberikan fasilitas dan menciptakan iklim yang kondusif. Tentu saja untuk mewujudkan upaya tersebut, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Saat ini, angka pengangguran di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi. Pengangguran tersebut tentunya akan mempengaruhi roda perekonomian di Indonesia. Apalagi, belum lama ini terjadi krisis finansial global yang juga memberikan dampak negatif bagi Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat yang miskin menjadi semakin miskin. Dampak pengangguran tidak hanya menyebabkan pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi lambat, tetapi angka kriminalitas di Indonesia juga ikut meningkat.
Kejahatan yang terjadi di dunia nyata sudah cukup kompleks. Bahkan kejahatan-kejahatan tersebut memiliki sindikat yang susah dilacak. Dari banyak jenis kejahatan yang terjadi, beberapa diantaranya melibatkan uang sebagai barang kejahatannya. Seperti halnya dengan korupsi yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Uang hasil kejahatan itu kemudian dilarikan atau “dicuci” (money laundry) untuk menghindari pelacakan. Selain korupsi, ada kejahatan lain yang juga melibatkan uang dengan nominal yang cukup besar. Pemalsuan uang misalnya. Bank Indonesia yang bertugas sebagai pengendali jumlah uang beredar pun mengakui bahwa dari tahun ke tahun, peredaran uang palsu semakin meningkat. Uang yang dipalsukan tidak hanya rupiah, namun juga mata uang asing seperti halnya dollar. Pada tahun 2003, uang palsu yang ditemukan Bank Indonesia tercatat senilai Rp. 8,2 Miliar. Namun pada tahun 2004 peredaran uang palsu tersebut justru meningkat menjadi Rp. 18-20 Miliar. Tentu saja hal ini menyebabkan kerugian yang besar bagi negara. Umumnya, para pengangguran tersebut menjadi anggota sindikat pemalsuan uang. Sedangkan otak perilaku kriminal tersebut, biasanya dilakukan oleh pelaku lain yang memiliki modal.
Lebih lengkapnya bisa anda download disini. Terimakasih sudah mengunjungi, jangan lupa tinggalkan komentar ya :D

Tetap Semangat !!!

Related Posts

Posting Komentar