Contoh Laporan PSG Laporan Praktik Kerja Industri SMK Ganesa Sekampung

 Laporan PSG  Laporan Praktik Kerja Industri SMK Ganesa Sekampung    

A.    Latar Belakang Pelaksanaan PRAKERIN
Setiap siswa SMK dituntut untuk mempunyaii suatu keahlian dan siap kerja. Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industry. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PRAKERIN) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha, sebelum memasuki dunia usaha secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil pengalaman dan penelitan.
 Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan berpendapat pola penyelenggaraan di SMK belum  secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsure pengetahuan dan teknik kerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik. SMK yang peralatan praktek cukup memadai belum tentu peralatan itu sesuai degan yang ada di industry/usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/industry sudah serba automatis, sehingga peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual, sehingga pelaksanaan praktek hanyak sekedar mengenal peralatan yang ada, itupun tidak semuanya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian, ada dua pihak yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan yaitu Lembaga Pendidikan dan Lapangan Kerja (Industri/ Perusahaan atau Instansi tertentu). Kedua belah pihak tersebut terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa. Penggunaan unsure ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internasional. Untuk kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seorang hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah tumbuh suatau aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Mata diklat praktik keuruan yang disajikan di sekolah walaupun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh arena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagai mana yang diharapkan. Melihat kenyataan diatas. Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang berdasarkan “Link an Match” (kesesuaian dan kesepadanan).
Lebih lengkapnya bisa anda download disini. Terimakasih sudah mengunjungi, jangan lupa tinggalkan komentar ya :D

Tetap Semangat !!!

Related Posts

Posting Komentar